4 Tips JAGA Dari GoPay Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Online

4 Tips JAGA Dari GoPay Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Online

4 Tips JAGA Dari GoPay Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Online.

Penipuan online meresahkan masyarakat di tengah pesatnya perkembangan penggunaan platform digital perdagangan di Indonesia. Tidak sedikit korban di antara mereka.

Tidak hanya uang yang dapat dicuri dengan penipuan online, tetapi data publik yang harus dirahasiakan, mulai dari informasi pribadi hingga informasi perbankan dan keuangan, juga dapat dicuri.

“Scammers terus memanfaatkan peluang dengan menyamar sebagai perusahaan kurir, tagihan BPJS, undangan pernikahan, dll, misalnya,”

kata Jinsha Nara Saputra, kepala keamanan informasi pembayaran GoTo Financial, dalam siaran pers.

4 Tips JAGA Dari GoPay Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Online

Dia dilaporkan telah mengatakan pada hari Jumat (16 Maret 2023), “Para scammer mengatakan mereka mengirim dokumen pajak sampai kasus terakhir mendekati batas waktu pelaporan pajak tahunan.”

Menurut Genesha, meski ada cara kerja baru, penjahat dunia maya masih menggunakan teknik lama untuk menjalankan penipuan rekayasa sosial.

Dia mengatakan mereka tidak menyerang perangkat keamanan, mereka menyerang pikiran manusia.

Ia melanjutkan, “Hal ini ditandai dengan scammers membujuk korban, seperti membuat mereka merasa senang dengan memenangkan lotre atau menakut-nakuti mereka dengan berpura-pura menjadi otoritas.”

Genesha juga mengungkapkan bahwa banyak tips yang diberikan oleh GoPay sebagai bagian dari edukasi kepada pengguna agar selalu aman dalam melakukan aktivitas digital melalui JAGA.

4 Tips untuk Tetap Aman Digital

Tips KEEP berikut dimaksudkan dan disarankan oleh GoPay untuk membantu pengguna menjaga keamanan aktivitas digitalnya.

  • Mohon untuk tidak melakukan transfer di luar aplikasi dan lebih berhati-hati saat bertransaksi.
  • Lindungi data pribadi, jangan berikan kode OTP, PIN, nomor kartu ATM/debit/kredit, resume, dll.
  • Gunakan lebih banyak lapisan keamanan seperti PIN, kata sandi, biometrik
  • Laporkan aktivitas mencurigakan apa pun ke halaman resmi kami atau ke pihak berwenang (jika Anda menjadi korban penipuan).

Jumlah Kejahatan Siber di Indonesia

Kiat KEEP berikut dirancang dan disarankan oleh GoPay untuk membantu pengguna menjaga keamanan aktivitas digital mereka.

Sementara itu, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan kejahatan dunia maya di Indonesia mencapai 100 juta per April 2022.

Tindakan umum termasuk ransomware atau mode ransomware seperti malware, phishing, dan eksploitasi.

Di sisi lain, tingkat kejahatan dunia maya yang tinggi belum menghasilkan tingkat literasi digital yang memadai.

Menurut Survei Tingkat Literasi Digital Indonesia 2022 yang dilakukan Kementerian Komunikasi dan Informatika, indeks keamanan digital warga negara Indonesia adalah 3,12, terendah di antara item lainnya.

Sedangkan faktor lain seperti kompetensi digital mendapat nilai 3,52. etika digital dengan skor 3,68; Skor budaya digital adalah 3,84.

Jinsha juga menegaskan bahwa menjaga keamanan di dunia maya bukanlah tanggung jawab kedua belah pihak.

Dia menyimpulkan, “Kami berbagi manfaat dari transaksi digital,” dan menyimpulkan, “Upaya harus dilakukan untuk transaksi digital yang aman dari perspektif penyedia dan pengguna platform digital.”

Maraknya Penipuan Online Berkedok File APK di WhatsApp

Beberapa waktu lalu, peretasan dan penipuan online merajalela sebagai metode penyebaran malware melalui file APK (Paket Android).

Penjahat dunia maya mengelabui korban ke berbagai negara bagian melalui WhatsApp untuk membuka dan memasang file APK sehingga mereka dapat mencuri data dan uang korban.

Firma keamanan siber ITSEC Asia mengatakan pola serupa seperti sniffing dan phishing sering digunakan oleh peretas atau hacker untuk melakukan pekerjaannya.

Mengutip siaran pers pada Rabu (3 Januari 2023), ITSEC mengatakan, “Dalam kasus sniffing yang marak selama beberapa waktu, pelaku telah menggunakan mode penipuan multi-APK.

Mod tersebut antara lain undangan pernikahan, konfirmasi resi pengiriman paket, informasi perbankan, gambar barang yang dibeli secara online, konfirmasi BPJS atau pernyataan asuransi, dan barang lainnya yang menyamar sebagai pihak resmi.

Pakar keamanan siber Andrey Hotama Putra mengatakan, “Jika Anda melihat contoh terbaru, kami tahu bahwa peretas telah menggunakan sistem APK untuk mengambil tindakan.

Waspada Terhadap File APK

Andrey yang juga Presiden ITSEC Asia menambahkan jika seseorang memiliki pengetahuan tentang keamanan data pribadi sebenarnya bisa mencegahnya.

“Salah satunya adalah berhati-hati saat mengakses jaringan internet publik dan tidak sembarangan mengunduh file atau aplikasi dari orang yang tidak dikenal atau dari sumber yang tidak dipercaya,” kata Andrey.

Andrei menjelaskan, nama file dengan ekstensi .APK di Google Android atau .IPA di Apple iOS adalah program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi di sistem operasi masing-masing.

Penjahat dapat memodifikasi aplikasi .APK dan .IPA dengan memasukkan virus atau malware yang dapat menyusup ke perangkat Anda.

Iitulah ulasan mengenai 4 Tips JAGA Dari GoPay Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Online, yang dihimpun blogdidik.com.