Masjid
Masjid

Struktur DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) Berdaya

Oleh : Rendy Saputra

Kunci keberhasilan program masjid terletak pada eksekusinya. Jika kita berbicara tentang eksekusi program masjid, maka struktur organisasi DKM menjadi sangat strategis.

Ketika struktur organisasi DKM dibentuk sesuai dengan beban program, maka program akan tereksekusi.

Begitu juga sebaliknya, jika struktur DKM tidak berkesesuaian dengan beban program, akan sangat banyak program yang gagal terekesekusi.

Tulisan kali ini mencoba membantu DKM-DKM Masjid di Indonesia untuk membangun struktur organisasi yang siap mengeksekusi program masjid.

Berikut panduan struktur Masjid yang sekiranya dapat membantu DKM merancang organisasi yang efektif.

Dewan Pimpinan DKM : (Relawan)

  • Dewan Syuro
  • Ketua DKM
  • Sekretaris
  • Bendahara

Dewan Eksekutif Masjid (Profesional)

  • General Manager, memimpin beberapa divisi sebagai berikut :
Divisi Ibadah dan Ta’lim Diniyyah
  • Memastikan terlaksananya shalat fardhu berjamaah 5 waktu.
  • Mengatur jadwal muadzin dan imam rawatib
  • Menetapkan jadwal khotib Jumat, muadzin beserta imam shalat jumat.
  • Merancang program ta’lim rutin beserta pengisinya.
  • Bertanggung jawab untuk dalam perayaan hari besar Islam.
Divisi Urusan Rumah Tangga
  • Memastikan fasilitas ibadah tersedia dengan baik : fasilitas wudhu, fasilitas parkir, fasilitas ruang utama masjid.
  • Memastikan kebersihan seluruh area Masjid.
  • Bertanggung jawab dalam penugasan petugas kebersihan, petugas keamanan dan staff perawatan.
  • Melakukan pembelian peralatan guna menunjang program masjid. (Procurement)
  • Melakukan pekerjaan fisik terbatas, dalam perbaikan minor pada infrastruktur.
  • Melakukan perawatan pada kendaraan tra sport milik masjid.
  • Melakukan pengaturan jadwal pada setiap ruangan Masjid, mulai dari ruang utama, ruang kelas, auditorium, hingga kamar tamu untuk astidz.
Divisi Edukasi Umum + Program Kreatif
  • Mengembangkan program pendidikan non diniyyah bagi jamaah. Contohnya : seminar persiapan masa pensiun, seminar persiapan interview kerja, seminar kesehatan wanita, dan lainnya.
  • Mengembangkan biro layanan khusus seperti Munakahat Center, Job Center, Pojok Konseling, dan program kreatif lainnya.
  • membangun program da’wah kreatif seperti makan-makan bada subuh, rihlah jamaah masjid ke tempat wisata, da’wah om the road dan sebagainya.
  • Menjadi motor hadirnya event kreatif masjid seperti : Muharam Fair, Pojok Kuliner Ramadhan, Nikah Massal, dan lainnya.
Divisi Ziswaf / Baitul Maal.
  • Melakukan pengumpulan Zakat, Infaq Shadaqah dan Wakaf.
  • Mengedukasi ummat tentang kesempatan Wakaf Manfaat, Wakaf Profesi, Wakaf Hak, Wakaf Tunai, Wakaf Asset.
  • Mengkomunikasikan program penyaluran Zakat-Infaq ke donatur.
  • Membangun program layanan sosial berbasis masjid seperti : santunan dhuafa, makan siang gratis, layanan beasiswa, pembangunan Rumah Yatim Penghafal Quran di area komplek sekitar masjid.
  • Melakukan Pendataan jamaah secara seksama. Dengan morfologo data yang akurat, lengkap serta menyeluruh.
Divisi Kepemudaan
  • Bertanggung jawab membangun program khusus kepemudaan.
Divisi Kewanitaan
  • Bertanggung jawab membangun program khusus ummahat.
Divisi Pemberdayaan Ekonomi
  • Menghimpun dan menghubungkan jamaah masjid yang berprofesi sebagai pengusaha.
  • Melakukan edukasi ekonomi dan bisnis kepada jamaah masjid.
  • Mensinergikan asset jamaah agar bisa bermanfaat secara luas secara ekonomi.
  • Membangun platform mediasi syirkah diantara kaum muslimin.
  • Membangun unit ekonomi yang produktif, dimana hasilnya bisnisnya dibagi antara masjid dan pengelola.
  • Bekerja sama dengan Gerakan Entrepreneur Muslim seperti Serikat Saudagar Nusantara (SSN) sebagai mitra strategis pengkaderan pengusaha.
Divisi Media dan Komunikasi
  • Mendokumentasikan semua agenda dari Masjid.
  • Membangun kanal sosial media resmi milik masjid seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube.
  • Merekam seluruh kajian, shalat dengan Imam tamu, untuk kemudian diupload ke YouTube.
  • Membangun Grup WA 1 arah khusus jamaah masjid, sebagai kanal komunikasi masjid terhadap jamaahnya.
  • Melakukan promo atas seluruh agenda masjid, menyiapkan poster digitalnya, dan mendistribusikannya ke basis jamaah masjid.

Demikian saran struktur sebuah organisasi DKM. Saran diatas bukanlah saran yang baku.

Silakan membangun struktur organisasi sesuai kebutuhan program dari sebuah masjid.

Satu hal yang perlu difahami dan dimengerti. Alangkah baiknya jajaran eksekutif masjid diisi oleh sosok-sosok yang bisa fokus bekerja untuk masjid.

Ada yang harus digaji, dan ada juga yang memang berprofesi menjadi pengusaha, sehingga memiliki kebebasan waktu untuk mengurus masjid.

Jika masjid hanya dikelola dengan waktu sisa, tenaga sisa dan fikiran sisa, maka masjid tidak akan dapat berkembang dengan baik.

Sehebat apapun programnya, akan banyak program yang tak dapat dieksekusi.

Selamat bermusyawarah. Selamat membangun struktur. Selamat bekerja.

Kami sangat berterima kasih apabila sahabat berkenan menyebarluaskan gagasan struktur ini ke berbagai grup WA pengurus masjid yang berada di Indonesia.